Jumat, Januari 04, 2013

Benarkan anda menyayangi putri anda?

Bagaimana telinga anda, ketika mendengar berita tentang pemerkosaan? Pelecehan seksual terhadap wanita? Seperti yang pernah kita ketahui, tentang pemerkosaan di dalam angkot, bis atau taxi. Bagaimana kalau hal bejat tersebut terjadi pada saudara kita? Anak atau adik perempuan kita? Semoga Allah, SWT melindungi keluarga kita dari hal-hal tercela tersebut, amin.

Tentu tidak diragukan lagi, kalau kita sebagai orang tua, sayang kepada anak-anak kita. Kita tidak ingin anak perempuan kita menjadi korban perilaku setan seorang laki-laki. Dengan begitu kasarnya  kita berucap kepada sang pelaku pelecehan tersebut, geram, menyumpahi, menghardik, atau terucap "sudah bunuh saja". Tetapi, pernahkah anda juga melihat dari sisi korban? Bagaimana perilakunya? Penampilannya? Apakah ia telah menutup aurat? Apakah ia telah menjauhi dari perilaku zina? Karena bagi seorang wanita, tidak hanya menjaga diri sendiri untuk menjauhi zina, tetapi juga menjaga bagaimana orang lain tidak berzina karena dia.


Mari kita renungi bersama, apa yang sudah kita lakukan untuk buah hati tercinta kita, untuk bidadari kita :

1. Membekali pengetahuan/ilmu agama, baik teori maupun ajakan atau perintah. Misalnya : shalat, membaca Al Quran, berpuasa, zakat dan lainnya. Mengajarkan keislaman secara terus-menerus dan selalu menyempurnakannya;

2. Menjadi panutan atau teladan yang baik bagi anak. Mencontohkan shalat tepat waktu, membaca Al Quran secara rutin, bersedekah, berbicara dan berperilaku yang baik;

3. Memerintahkan kepada anak agar selalu menutup aurat dengan syariat. Dimanapun atau dengan siapapun. Berhijab, tidak ketat, panjang dan tidak begitu menarik perhatian (warna/model/wewangian);

4. Menuntun anak untuk memilih teman dan lingkungan yang baik. Berteman dengan orang yang berakhlak baik atau tetap menjaga hubungan yang sesuai tuntunan agama. Menempatkannya pada lingkungan yang baik, misalnya sekolah, tempat kursus, bertetangga, dan lain-lain;

5. Memberikan pengertian dan pembatasan kepada anak akan bahaya penyedia informasi dan alat alat komunikasi. Seperti internet (termasuk jejaring sosial), televisi dan handphone. Arahkan ke hal-hal yang positif, misalnya internet dapat digunakan untuk mencari informasi tentang ilmu agama, pelajaran sekolah, dan lain-lain. Handphone lebih utama sebagai alat komunikasi, tidak berlebihan, seperti untuk media pacaran, gosip, dan lainnya;

6. Menghindari dan menjaga anak untuk tidak berada di tempat yang sepi. Misalkan pulang terlalu malam, di dalam angkot sendirian dan berjalan di tempat yang sepi;

7. Mengajarkan tentang bagaimana islam melarang pacaran dan mensegerakan menikahkannya, apabila telah ada jodohnya.
Sungguh, apa yang sudah kita lakukan untuk bidadari kita, tidak hanya baik untuknya, tetapi baik juga bagi orang tuanya, sampai ke akhirat kelak.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar