tidakkah kau dengar rintihannya...
Kamis, Juli 28, 2011
derita sang masjid
tidakkah kau dengar rintihannya...
Kamis, Juli 21, 2011
buka blog blogspot melalui hape
memang ada sih, di tab setelan, untuk membuat tampilan hp blog kita pada saat dibuka melalui hp, tetapi tetap juga gak bisa, kenapa, ya? cari-cari di internat, salah satunya http://hamzsevenfoldsm.blogspot.com (makasih infonya), yaitu dengan menambah ?m=1 di akhir alamat blog kita.
iman manusia memang payah...
ada yang belum tahu, shalat wajib lima waktu untuk laki-laki wajib dilakukan berjamaah di masjid? alhamdulillah, saya sudah sejak lama tahu. ooo.., jadi sudah sejak lama anda lakukan? siapa bilang... untuk beberapa kali saya lakukan, tapi begitu lama tidak, lalu sekarang saya lakukan lagi. begitulah iman manusia, kadang kualitasnya naik, terkadang turun. selalulah belajar dan memperdalam islam, karena sesungguhnya yang kebanyakan kita anggap aneh, tetapi setelah dipelajari lebih dalam, ternyata ada tuntunannya dan sesuai.
Pembahasan Lengkap Shalat Sunnah Rawatib
Tanya:
Assalaamualaykum warohmatullahi wabarokatuh. Saya baru belajar mendalami agama Allah yg sebenarnya, yg mengikut al-Qur’an dan hadist dan sunnah para sahabat dan imam. Ada yg ingin saya tanyakan? Masalah shalat sunnah dalam menjalankan shalat lima waktu. Ada yg boleh dikerjakan dan tidak. Maksudnya shalat sunnah yang boleh dikerjakan waktu mengerjakan shalat wajib lima waktu: Yg mana boleh di kerjakan dan mana yang tidak?
Tolong diberi penjelasannya …
Fauzan
Jawab:
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Mungkin yang anda maksud adalah shalat sunnah rawatib (yang berada sebelum dan setelah shalat wajib). Ada tiga hadits yang menjelaskan jumlah shalat sunnah rawatib beserta letak-letaknya:
1. Dari Ummu Habibah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلَّا بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
“Tidaklah seorang muslim mendirikan shalat sunnah ikhlas karena Allah sebanyak dua belas rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim no. 728)
Dan dalam riwayat At-Tirmizi dan An-Nasai, ditafsirkan ke-12 rakaat tersebut. Beliau bersabda:
مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
“Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tirmizi no. 379 dan An-Nasai no. 1772 dari Aisyah)
2. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radliallahu ‘anhu dia berkata:
حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ
“Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa shalat sunnat sepuluh raka’at yaitu; dua raka’at sebelum shalat zuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’ di rumah beliau, dan dua raka’at sebelum shalat subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729)
Dalam sebuah riwayat keduanya, “Dua rakaat setelah jumat.”
Dalam riwayat Muslim, “Adapun pada shalat maghrib, isya, dan jum’at, maka Nabi r mengerjakan shalat sunnahnya di rumah.”
3. Dari Ibnu Umar dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا
“Semoga Allah merahmati seseorang yang mengerjakan shalat (sunnah) empat raka’at sebelum Ashar.” (HR. Abu Daud no. 1271 dan At-Tirmizi no. 430)
Maka dari sini kita bisa mengetahui bahwa shalat sunnah rawatib adalah:
a. 2 rakaat sebelum subuh, dan sunnahnya dikerjakan di rumah.
b. 2 rakaat sebelum zuhur, dan bisa juga 4 rakaat.
c. 2 rakaat setelah zuhur
d. 4 rakaat sebelum ashar
e. 2 rakaat setelah jumat.
f. 2 rakaat setelah maghrib, dan sunnahnya dikerjakan di rumah.
g. 2 rakaat setelah isya, dan sunnahnya dikerjakan di rumah.
Lalu apa hukum shalat sunnah setelah subuh, sebelum jumat, setelah ashar, sebelum maghrib, dan sebelum isya?
Jawab:
Adapun dua rakaat sebelum maghrib dan sebelum isya, maka dia tetap disunnahkan dengan dalil umum:
Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ قَالَهَا ثَلَاثًا قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ
“Di antara setiap dua adzan (azan dan iqamah) itu ada shalat (sunnah).” Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Dan pada kali yang ketiga beliau bersabda, “Bagi siapa saja yang mau mengerjakannya.” (HR. Al-Bukhari no. 588 dan Muslim no. 1384)
Adapun setelah subuh dan ashar, maka tidak ada shalat sunnah rawatib saat itu. Bahkan terlarang untuk shalat sunnah mutlak pada waktu itu, karena kedua waktu itu termasuk dari lima waktu terlarang.
Dari Ibnu ‘Abbas dia berkata:
شَهِدَ عِنْدِي رِجَالٌ مَرْضِيُّونَ وَأَرْضَاهُمْ عِنْدِي عُمَرُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَشْرُقَ الشَّمْسُ وَبَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ
“Orang-orang yang diridlai mempersaksikan kepadaku dan di antara mereka yang paling aku ridhai adalah ‘Umar, (mereka semua mengatakan) bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang shalat setelah Shubuh hingga matahari terbit, dan setelah ‘Ashar sampai matahari terbenam.” (HR. Al-Bukhari no. 547 dan Muslim no. 1367)
Adapun shalat sunnah sebelum jumat, maka pendapat yang rajih adalah tidak disunnahkan. Insya Allah mengenai tidak disyariatkannya shalat sunnah sebelum jumat akan datang pembahasannya tersendiri, wallahu Ta’ala a’lam.
sumber : http://al-atsariyyah.com
buat keluargaku : masuklah islam secara keseluruhan, tingkatkan terus keimanan, Allah selalu bersama orang-orang yang taqwa.
Selasa, Juli 19, 2011
tetaplah jadi srikandi walau ku bukan gatotkaca
apa yang menjadikanmu cinta kepadaku?
Senin, Juli 04, 2011
Lelang di Lubuk Kemiling
Maaf kalau ada yang bertanya arti atau sejarahnya sehingga desa tersebut bernama Lubuk Kemiling. Yang jelas Minggu tanggal 3 Juli kemarin saya beserta keluarga berada di sana. Perjalanan dari Baturaja memakan waktu sekitar dua jam. Menurut saya tidak begitu jauh, tetapi karena jalannya sempit, serta aspal jalan banyak yang rusak, membuat perjalanan jadi semakin lama.
Desa Lubuk Kemiling terletak di Kecamatan Peninjauan Kab. OKU. Banyak orang bilang, karena aliran sungai ogan yang melewati desa ini tidak lurus mengalir dari hulu ke hilir, tetapi membentuk lingkaran seperti pusaran, di setiap sisinya. Itulah asal dari nama Lubuk Kemiling.
Episode pertama perjalanan ini, kami sudah disuguhi pengalaman yang unik, yaitu menyeberang sungai dengan jembatan gantung. Memang masih terlihat kokoh, tetapi pijakan papan jembatannya sudah ada yang rusak, tentunya saya ekstra hati-hati menuntun anak saya yang masih berumur 2,5 tahun.
Ada yang lebih bahagia pada hari tersebut, sang pengantin. Kakak bapak mertua yang punya acara, beliau menikahkan anak perempuannya. Tamu undangan ramai, walau terik siang ini. Tari persembahan membuka acara tersebut, lalu diteruskan dengan acara adat suap-suapan dan lemparan. Cacap-cacapan dan suap-suapan saya sudah tahu sebelumnya, tetapi lemparan? Dalam benak saya, seikat bunga dilempar oleh kedua mempelai ke tamu undangan, seperti yang sering saya lihat di tv. Lemparan yang saya lihat, tamu undangan satu persatu memberikan kain ke mempelai, ada sekitar dua puluh orang lebih.
Beberapa kata sambutan, lalu doa, tanpa ada ceramah. Kemudian acara belum dilanjutkan dengan makan siang, tetapi lagi-lagi saya disuguhi dengan sesuatu yang baru, "Lelang". Apa yang dilelang? Barang yang dilelang adalah satu porsi makanan yang berisi, nasi, ayam goreng-yang benar-benar satu ayam, satu buah apel dan dua buah salak. Dikemas dalam wadah plastik yang biasa dugunakan untuk mengemas kue bolu. Dijejer beberapa porsi yang dipegang oleh remaja putri di atas panggung. Lelang dibuka dengan tawaran seratus ribu rupiah, sampai nilai tertinggi. Siang itu sebanyak tiga puluh porsi terlelang dengan nilai seratus sampai dua ratus ribu rupiah per porsinya. Berapa yang bandar lelang dapat? 6 juta rupiah!! Fantastis... Pemenang lelang termasuk diantaranya adalah istri saya, he..he.., dia memperoleh dua porsi. Jadi memang pemenang lelang dapat menyantap makan siang dahulu, sebelum yang lain menikmati prasmanannya. Rupanya acara lelang masih berlanjut malam nanti, sembari diiringi alunan musik organ tunggal dan biduannya.
Banyak hal baru yang kami temui minggu ini, di daerah asal istri saya, Desa Bunglai yang bersebelahan dengan Desa Lubuk Kemiling. Jangan pernah lupakan daerah asal, karena itu sama artinya melupakan orang tua. Walau seberat apapun rintangannya, itu bukti cinta kepada jiwa kita yang merupakan asal bentuk sejarah kita ke depan. Seperti juga saya rindu akan tempat lahir saya, begitu juga anak-anak saya yang rindu pulang ke rumahnya. I miss you...