Kamis, Februari 16, 2012

inginkah engkau mati sekarang?


ada seorang laki-laki mengeluh tentang kehidupannya, lalu bertanya kepadaku.

"bagaimana cara mati yang enak?"

lalu aku bertanya.
"kenapa engkau ingin mati?"

"aku jenuh hidup, capek..." sahutnya.

"kenapa? bukankah engkau memiliki keluarga? bagaimana istri dan anakmu?"

ia diam sejenak, lalu kembali berkata.
"ya, aku sayang mereka, hanya mereka yang aku miliki. akupun berfikir mungkin mereka akan bersedih sepeninggal ku. tetapi aku percaya kalau Allah akan melindungi mereka."

"lalu bagaimana tanggung jawabmu sebagai seorang suami?" tanyaku lagi.

"yah, ini adalah sesuatu kegagalan. aku pernah mengutarakan pilihan kepada isteriku, untuk mencari penggantiku, karena aku bukan lelaki terbaik untuk dapat menanggung beban hidup. aku tidak dapat membahagiakan isteri dan anak-anakku. aku rela apabila ada lelaki lain yang dapat membuat mereka bahagia." jawabnya.

aku diam dan merenung, entah mengapa aku mencoba menjawab pertanyaan pertama lelaki itu.
"mmm.., ada banyak cara untuk mati, bisa gantung diri, potong urat nadi, minum racun, menceburkan diri ke sungai, menabrakkan diri ke kereta api atau kendaraan lain, tetapi semua didahului dengan ketersiksaan, meledakkan diri dengan memasang bom di badan menurutku pilihan yang paling baik. tetapi dimana juga mendapatkan bom?"

ia terlihat mengernyitkan dahi dan bertanya.
"apakah engkau juga pernah berencana untuk mati, sehingga engkau begitu banyak menawarkan pilihan?"

aku menghela nafas dalam dan berkata.
"tidak.., tetapi aku berfikir, mati dengan cara yang direncanakan sebenarnya menyakitkan, lantas apakah engkau juga yakin kalau orang-orang yang kamu cintai akan bahagia setelah engkau mati? belum lagi engkau akan dihukum di akhirat karena mengakhiri hidup yang bukan sesuai rencana Allah."
lalu aku berkata kembali.
"apakah engkau akan memilih pilihan yang sungguh tidak mengenakkan tersebut? engkau tidak mengalami hidup yang baik sekarang, tetapi bunuh diri bukan pilihan yang baik. biarlah Allah sendiri yang akan membuat engkau mati, karena itu takdir Allah dan pilihan terbaik tentunya. jika engkau masih diberikan hidup sekarang, berarti Allah menganggap engkau masih layak untuk hidup, layak untuk dirimu sendiri dan layak untuk orang lain. tinggal kita yang terkadang tidak dapat menjawab hikmah dari semua kehendak Allah. Allah masih percaya engkau dapat menentukan sesuatu yang baik dari kehendak-Nya tadi. bersama-Nya akan lebih baik, atau paling tidak engkau dapat mengartikan hikmah kehendak Allah dan engkau dapat mengikhlasinya sebagai pilihan terbaik dari Allah"

HADAPI KETENTUAN-KETENTUAN YANG SULIT DARI ALLAH DENGAN TETAP SEMANGAT MENUNTASKANNYA, BIARLAH IA YANG BERKEPUTUSAN KARENA ITU PASTI YANG TERBAIK UNTUK KITA, TERMASUK SAATNYA MENCABUT NYAWA KITA.

from story book "Beautiful Death" Nicholas C. Ferdinand. 1991.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar