Rabu, Juni 22, 2011

apa kabar, nak...


pernah merasa, ah.., gombal semua cinta itu
aku sayang kamu, aku cinta padamu, hampa terasa tanpa engkau di sini
yah, cinta pada dasarnya memang gombal, ada batas dan jangka waktunya

tetapi tidak untuk yang seperti ini
untuk yang mengenal cinta sesungguhnya
untuk yang memahami anugerah cinta dari-Nya

apa kabar, nak?
maaf, kalau cinta kali ini tidak gombal
maaf, kalau ku keliru ternyata cinta-Mu buat ku rindu

rindu warna pakainmu..., ungu, hijau, merah...
rindu riuh suara bising itu
rindu aroma keringatmu

maaf, Allah ku jadi gila akan cinta-Mu
menangis dan tertawa sendiri

maaf, Allah ku tak bisa lari dari cinta ini
ku lihat air, kutemukan percik wudhumu
ku lihat becak, pernah berhimpitan menumpanginya
ku lihat bola, engkau asyik mengejar lalu menendangnya
ku lihat masjid, pita, lem, daun pisang, angkot, buku, daun, rumput, kursi, ayunan, lapangan,
kantor polisi, super market, kolam renang, ....
entah bagian mana lagi yang tidak ku lihat engkau anakku

apa kabar, nak? ucapku pagi itu...
semoga dapat selalu ku ucapkan setiap saat
karena Allah menjaga dan menyampaikan cinta itu
cinta dari yang mencintai amanah-Mu, anakku...

rindu yang beda, 22062011

Senin, Juni 06, 2011

ada yang lain...

lama tak menuang cerita, sejak waktu mulai bertahta
jadi buntu juga bernuansa, sejak kepala penuh rasa

sulit juga bersahabat dua lokasi, jadinya malas berkreasi
bersyukurlah bagi bebas berhasrat, untuk semua sahabat

..............., .....................
..............., .....................

tetapi tetap sama rasanya, lagi-lagi dua sisi pengaruhi semuanya
ada yang lain di sini, dan membawa beda harmoni

tidak tampak nyata bidadari, yang selalu nikmat berseri
tidak sampai harum bunga itu, yang selalu mekar setiap waktu

ku harap Angin berikan kesejukan, dalam lelap peristirahatan
semoga Mentari pancarkan kehangatan, iringi liuk indah pujaan

ada yang lain, dalam batin