Jumat, September 07, 2012

Waktu itu (tiga)

Aku duduk di sini
di tempat ramai dengan batin yang sepi
di warung nasi goreng seberang jalan rumah sakit pemerintah

Aku duduk di sini
Berusaha berontak menghantam jenuh
Mencoba memasuki sibuknya malam
Berharap sesuatu dapat menyejukkan hati

Karena aku telah di sini
berhadap langsung dengan bangunan itu
bangunan yang biasa kau singgahi
bangunan dengan aroma kimia obat yang khas
bangunan dengan insan yang selalu kau bantu

Entah mengapa aku merasa engkau begitu dekat
dekat dengan warung ini
dekat duduk ku yang menikmati makan malam ini

Entah mengapa aku berharap engkau mendekat
aku berharap engkau ada, melihat dan mendengar suaramu

Seketika jantungku berdetak cepat
Darahku terasa menjalar lebih hangat
Aku tahu benar suara itu, lugas dan berat
Aku juga tahu persis kalau itu engkau

Aku duduk di sini
Masih menikmati lantunan suara itu
Suara dari yang polos berucap dan yang tegas berujar
Suara yang membuatku selalu rindu
Rindu akan engkau kasihku
Rindu dalam diamku
Rindu dalam pejam mataku